08 September 2010

Inilah Fakta Penjajahan USA atas Indonesia! !


Fakta Penjajahan USA atas Indonesia: Tambang Emas-Perak & Tembaga Freeport di Papua.
Samapai kapan negara kita begini?? Pemerintah tidak berani mengambil keputusan yang tegas, Rakyatlah yang harus bertindak sendiri!!!

Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun termurah dalam biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan kemegahan Amerika sekarang ini adalah hasil perampokan resmi mereka atas gunung emas di Papua tersebut. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada seekor lintah!



khir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK, Indonesia, CIA and Freeport.”

Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun 1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959.

Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.

Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya.



Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yang ada disekujur tubuh Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.



Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari.



Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak!! Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama GOLD MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal. Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.

Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.

Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah spertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda, akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.

Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.

Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pemimpin Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan!

Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.

Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap yang bertolak belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport.

Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yang mengharuskan 60persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini.

Augustus C.Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya.


Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C.Long juga aktif di Presbysterian Hospital di NY dimana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA.

Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pemimpin Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.

Pease mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C.Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Augustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelejen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di Negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai Our Local Army Friend.

Salah satu bukti sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari 1965, pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jendral Suharto akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya.

Awal November 1965, satu bulan setelah tragedi terbunuhnya sejumlah perwira loyalis Soekarno, Forbes Wilson mendapat telpon dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang menanyakan apakah Freeport sudah siap mengekplorasi gunung emas di Irian Barat. Wilson jelas kaget. Ketika itu Soekarno masih sah sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan Freeport?

Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran elit Indonesia. Mereka adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Orang yang terakhir ini berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka.

Sebab itulah, ketika UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didektekan Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport!. Inilah kali pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia.

Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport mengandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel, sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai konsultan internasional di tahun 1978.

Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik “Jim Bob” Moffet dan menjadi perusahaan raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5 miliar dollar AS pertahun.

Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A.Maley, menulis sebuah buku berjudul “Grasberg” setelab 384 halaman dan memaparkan jika tambang emas di Irian Barat itu memiliki deposit terbesar di dunia, sedangkan untuk bijih tembaganya menempati urutan ketiga terbesar didunia.

Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS dan masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya, Maley dengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan tembaga terbesar di dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang termurah di dunia!!

Istilah Kota Tembagapura itu sebenarnya menyesatkan dan salah. Seharusnya EMASPURA. Karena gunung tersebut memang gunung emas, walau juga mengandung tembaga. Karena kandungan emas dan tembaga terserak di permukaan tanah, maka Freeport tinggal memungutinya dan kemudian baru menggalinya dengan sangat mudah. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Grasberg-Tembagapur a sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru dimana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika. Ini sungguh-sungguh perampokan besar yang direstui oleh pemerintah Indonesia sampai sekarang!!!

Kesaksian seorang reporter CNN yang diizinkan meliput areal tambang emas Freeport dari udara. Dengan helikopter ia meliput gunung emas tersebut yang ditahun 1990-an sudah berubah menjadi lembah yang dalam. Semua emas, perak, dan tembaga yang ada digunung tersebut telah dibawa kabur ke Amerika, meninggalkan limbah beracun yang mencemari sungai-sungai dan tanah-tanah orang Papua yang sampai detik ini masih saja hidup bagai di zaman batu.

Freeport merupakan lading uang haram bagi para pejabat negeri ini, yang dari sipil maupun militer. Sejak 1967 sampai sekarang, tambang emas terbesar di dunia itu menjadi tambang pribadi mereka untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Freeport McMoran senidir telah menganggarkan dana untuk itu yang walau jumlahnya sangat besar bagi kita, namun bagi mereka terbilang kecil karena jumlah laba dari tambang itu memang sangat dahsyat. Jika Indonesia mau mandiri, sektor inilah yang harus dibereskan terlebih dahulu. [sa] Subhan Hassannoesi
Aktivis Dakwah Papua yang juga anggota Majlis Muslim Papua ( MMP )

Kontrak Karya yang Merugikan dari Generasi ke Generasi

Freeport memperoleh kesempatan untuk mendulang mineral di Papua melalui tambang Ertsberg sesuai Kontrak Karya Generasi I (KK I) yang ditandatangani pada tahun 1967. Freeport adalah perusahaan asing pertama yang mendapat manfaat dari KK I. Dalam perjalanannya, Freeport telah berkembang menjadi salah satu raksasa dalam industri pertambangan dunia, dari perusahaan yang relatif kecil. Hal ini sebagian besar berasal dari keuntungan yang spektakuler sekaligus bermasalah yang diperoleh dari operasi pertambangan tembaga, emas, dan perak di Irian Jaya, Papua.

KK I dengan Freeport ini terbilang sangat longgar, karena hampir sebagian besar materi kontrak tersebut merupakan usulan yang diajukan oleh Freeport selama proses negosiasi, artinya lebih banyak disusun untuk kepentingan Freeport. Dalam operasi pertambangan, pemerintah Indonesia tidak mendapatkan manfaat yang proposional dengan potensi ekonomi yang sangat besar di wilayah pertambangan tersebut. Padahal bargaining position pemerintah Indonesia terhadap Freeport sangatlah tinggi, karena cadangan mineral tambang yang dimiliki Indonesia di wilayah pertambangan Papua sangat besar bahkan terbesar di dunia. Selain itu, permintaan akan barang tambang tembaga, emas dan perak di pasar dunia relatif terus meningkat.

Dengan kondisi cadangan yang besar, Freepot memiliki jaminan atas future earning. Apalagi, bila ditambah dengan kenyataan bahwa biaya produksi yang harus dikeluarkan relatif rendah karena karakteristik tambang yang open pit. Demikian pula emas yang semula hanya merupakan by-product, dibanding tembaga, telah berubah menjadi salah satu hasil utama pertambangan.

Freeport sudah sejak lama berminat memperoleh konsesi penambangan tembaga di Irian Jaya. KK I Freeport disusun berdasarkan UU No 1/67 tentang Pertambangan dan UU No. 11/67 tentang PMA. KK antara pemerintah Indonesia dengan Freeport Sulphur Company ini memberikan hak kepada Freeport Sulphur Company melalui anak perusahaannya (subsidary) Freeport Indonesia Incorporated (Freeport), untuk bertindak sebagai kontraktor tunggal dalam eksplorasi, ekploitasi, dan pemasaran tembaga Irian Jaya. Lahan ekplorasi mencangkup areal seluas 10.908 hektar selama 30 tahun, terhitung sejak kegiatan komersial pertama. KK I mengandung banyak sekali kelemahan mendasar dan sangat menguntungkan bagi Freeport. Kelemahan- tersebut utamanya adalah sebagai berikut...

(1) Perusahaan yang digunakan adalah Freeport Indonesia Incorporated, yakni sebuah perusahaan yang terdaftar di Delaware, Amerika Serikat, dan tunduk pada hukum Amerika Serikat. Dengan lain perkataan, perusahaan ini merupakan perusahaan asing, dan tidak tunduk pada hukum Indonesia.

(2) Dalam kontrak tidak ada kewajiban mengenai lingkungan hidup, karena pada waktu penandatanganan KK pada tahun 1967 di Indonesia belum ada UU tentang Lingkungan Hidup. Sebagai contoh, akibat belum adanya ketentuan tentang lingkungan hidup ini, sejak dari awal Freeport telah membuang tailing ke Sungai Aikwa sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan.

(3) Pengaturan perpajakan sama sekali tidak sesuai dengan pengaturan dalam UU Perpajakan yang berlaku, baik jenis pajak maupun strukturnya. Demikian juga dengan pengaturan dan tarif depresiasi yang diberlakukan. Misalnya Freeport tidak wajib membayar PBB atau PPN.

(4) Tidak sesuainya struktur pajak maupun tarif pajak yang diberlakukan dalam KK I dirasakan sebagai pelanggaran terhadap keadilan, baik terhadap perusahaan lain, maupun terhadap Daerah. Freeport pada waktu itu tidak wajib membayar selain PBB juga, land rent, bea balik nama kendaraan, dan lain-lain pajak yang menjadi pemasukan bagi Daerah.

(5) Tidak ada kewajiban bagi Freeport untuk melakukan community development. Akibatnya, keberadaan Freeport di Irian Jaya tidak memberi dampak positif secara langsung terhadap masyarakat setempat. Pada waktu itu, pertambangan tembaga di Pulau Bougenville harus dihentikan operasinya karena gejolak sosial.

(6) Freeport diberikan kebebasan dalam pengaturan manajemen dan operasi, serta kebebasan dalam transaksi dalam devisa asing. Freeport juga memperoleh kelonggaran fiskal, antara lain: tax holiday selama 3 tahun pertama setelah mulai produksi. Untuk tahun berikutnya selama 7 tahun, Freeport hanya dikenakan pajak sebesar 35%. Setelah itu pajak yang dikenakan meningkat menjadi sekitar 41,75%. Freeport juga dibebaskan dari segala jenis pajak lainnya dan dari pembayaran royalti atas penjualan tembaga dan emas kecuali pajak penjualannya hanya 5%.


BILA PEMERINTAH TAK BERDAYA, RAKYATLAH YANG AKAN MAJU!!!


27 komentar:

martin mengatakan...

ya ALLAH, harus sampai kapan negara tercinta ku ini mengalami penderitaan ini.
Engkau telah memberikan semua kekayaanMU kepada NKRI ini, tetapi kenapa kami masih belum sanggup menikmatinya, kenapa harus negara asing yang menikmatinya???
ya ALLAH, kirimkan lah utusanMU yang mampu memperbaiki semua kesalahan" ini, berikanlah kesadaran kepada mereka yang hanya mementingkan diri sendiri dan menyengsaakan banyak orang.
Terkutuklah mereka yang ada di balik semua kejahatan ini.
Jika satu" nya jalan yang terbaik, kuburkanlah kembali semua kekayaan itu hingga tiba waktunya ada dari utusanMU yang menemukannya.
AMIN.....
Kepada semua manusia, ingatlah bahwa kekayaan duniawi hanya sesaat, janganlah lupa akan adanya dunia akhirat yang akan menunggu.

Anonim mengatakan...

tolong di hayati infonya ini....
penting untuk diketahui semua orang, terutama kita, orang indonesia.

Anonim mengatakan...

semoga Indonesia bisa melahirkan kembali seorang pemimpin setaraf Bung Karno.. tidak seperti pemimpin model sekarang yang mementingkan kepentingan pribadi & partainya saja.

Anonim mengatakan...

gak sanggup bacanya sampe tuntas nih gan,,, adanya malah tambah GERAM SAMA PENGUASA

Anonim mengatakan...

tikus mati di lumbung padi...siapa bertanggungjawab..?

Anonim mengatakan...

brengsek pati militer

Anonim mengatakan...

APAKAH ADA UNDANG2 NYA YG MENYATAKAN GLOBAL EKONOMI YANG BISA SEORANG PRESIDEN NEGARA DARI BANGSA LAIN YANG PUNYA NYALI? UNTUK MEMBELA RAKYAT INDONESIA? KALO ADA TOLONG DIKASIH TAU BIAR KITA UMUMIN** dicari seorang presiden yang bisa bela rakyat indonesia yang kaya raya dan bisa memakmurkan rakyat dari sabang sampai merauke** JADI TIDAK ADA LAGI PROPINSI-PROPINSI YANG PENGEN ATAU BERPIKIR MERDEKA

KARENA NYATANYA MEMANG RAKYAT KITA BELUM MERDEKA, TANAH AIR TERCINTA KITA ADALAH LADANG PENJARAHAN BANGSA LAIN, NEGARA KITA DIKLAIM SANA KLAIM SINI TANPA BISA BERBUAT APA2. DIPLOMAT2 KITA TIDAK PUNYA KEMAMPUAN SEPERTI PARA FOUNDING FATHER KITA, BEBERAPA GANTI PRESIDEN PUN TINGGAL HARAPAN SAJA, BELUM ADA PRESIDEN YANG BISA BERSIKAP TEGAS DAN GAGAH, SEMUANYA MELEMPEM. ANDAI SAJA AKU BISA JADI PRESIDENNNNNN............. MAMPU TIDAK YA?????
MEMBERIKAN RAKYAT KITA KEMAKMURAN SEPERTI BANGA BESAR LAINNYA, BIAR TIDAK ADA LAGI BANGAKITA DISEBUT BANGSA BABU, BANGSA BABAR, BANGA YANG GAK PUNYA ATURAN

Anonim mengatakan...

ck ck ck . . .
seandainya . . .
tapi itulah bangsa kita

Anonim mengatakan...

Trus....ceritanya bgmn tuh(ada yg tau gak....??)koq bisa itu Pripot manjangin kontraknya kmbali .....????
" TANYA, KENAPA....???"

Anonim mengatakan...

ini sngat jelas,,, bahwa pihak asing lah yg slama ini berperan besar atas terjadi nya kekacauan dlm negri kita,,, mereka melakukan apa pun demi mendapatkan kekayaan alam negri ini,,, apa lg dgn pemimpin2 kt yg bobrok, yg rela menjual kekayaan negri ini demi kepentingan mereka sendiri, karna itu bersatu lah kt, jgn mudah terprovokasi oleh isu2 yg dpt memecah persatuan kt, karna di balik itu bnyk kepentingan asing yg ingin menguasai kekayaan negri ini,,,thx,,,

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum WR.WB.
informasi yang sangat berguna,, saya benar2 sedih membaca apa yang sebenarnya yang telah dan sedag terjadi di republik yang saya cintai ini.. Semoga ALLAH SWT. membuka mata dan hati para petinggi2 negara kita yang sudah menjadi budak bagi para kafir.

Anonim mengatakan...

TRAGIS!!!!!!!!.......membiarkan kekayaan negara sendiri dinikmati oleh kapitalis!.......
TRAGIS!!!!!!!!.......karena rakyat Indonesia dibuat tak berdaya justru oleh para elit yg bisa membawa kesejahteraan untuk Indonesia!
TRAGIS!!!!!!!!.......karena keadaan ini dibiarkan seakan itu masalah kecil.Dimana jiwa nasionalismu wahai penguasa???????.......Sampai kapan merelakan Negara tercinta jadi kaki tangan terborgol oleh borgol tak berkunci??????........
Seandainya artikel ini BISA sampai ke penguasa kita,apakah dia berani mengambil keputusan yang secara langsung merugikan kapitalis dan menguntungkan negaranya tercinta????????.....
JANGAN BILANG CINTA INDONESIA JIKA KALIAN MASIH SAJA TEGA MENJUAL SEMUA KEKAYAAN NEGARA DENGAN BLAK2AN!!!!!!!!

educationcare mengatakan...

jangan biarakan negara Asing menjajah negeri ini. Dlam UUD Penjajahan di atas bumi ini harus dihapuskan. termasuk penguasa yg melindungi penjajah Go To HIll

Anonim mengatakan...

mari kita rebut kembali freepot jangan diam aja kayak sapi blo on

Anonim mengatakan...

Mana nih pemimpin2 kita ?... mrk ngga tau, apa pura2 ngga tau.
Semoga Allah memberikan jalan kpd bangsa kita untuk mendapatkan kembali hak kita untuk kesejahteraan anak cucu kita. Amien

Anonim mengatakan...

Sudah tau belum kalo EXXON kontrak tambangnya diaceh 150 TAHUN

Anonim mengatakan...

BISA JADI ANGGOTA DPR/MPR DI SENAYAN SANA PADA TULI TELINGANYA PURA-PURA GAK TAHU URUSAN PENTING SEPERTI INI,......MEREKA SEMUA PENAKUT TERHADAP AMERIKA DAN ANTEK2 NYA. MEREKA RELA MENJUAL SEMUA KEKAYAAN ALAM INDONESIA, DEMI PERUT2 MEREKA SENDIRI. KASIHAN RAKYAT TIDAK ADA YANG MEMBELA DAN TERUS MISKIN DITENGAH IMPERIALISME TERANG-TERANGAN SEPERTI INI..... SAMPAI KAPAN INI DIBIARKAN......???!!!!!!!

Anonim mengatakan...

Awas.., kalo macem2 pasti direkayasa kaya TimTim dulu. Kayanya rekayasa Amrik + Australia sehingga TimTim lepas dari NKRI. Makanya mungkin kali pimpinan2 negeri kita pade diem & tutup mata aje.
Hehehe..., dari pade Papua lepas dari RI alias MERDEKA lebih baik biar aje kondisinya seperti ini (dikeruk Freeport) asal PAPUA TIDAK MERDEKA....!!! Apalagi denger2 ada URANIUM disana yang ditambang diem2 tuh. Chape dech..!!

Anonim mengatakan...

seharusnya kontrak semacam itu di bicarakan dulu melalui forum yakni dari rt sampai presiden atau dari lurah sampai presiden... tapi forum yg melibatkan seluruh lapisan masyarakat.... kalau rakyat setuju baru boleh ambil dan gali kekayaan kita tapi rakyat mana tau semua ini.... udah lah kita rebut kembali aja dengan cara perang

Anonim mengatakan...

namanya aj free jd AS bebas ambil harta indonesia heheheh3

GATOT mengatakan...

SADARLAH WAHAI PENGUASA RI ,,!,KALIAN GA AKAN BISA JD PEMIMPIN YG HEBAT TANPA BERANI MEMPERTARUHKAN JABATAN DG MENGUSIR FREEPORT,SAATNYA KALIAN PARA PEMIMPIN MENULIS SEJARAH KALIAN DG TINTA EMAS UNTUK DIBACA GENERSI MENDATANG

Anonim mengatakan...

ya Alloh,negara ini para pemimpinnya sudah tidak amanah,jangan kau berikan kami cobaan yang begitu besar...bencana alam yang kami rasakan,rakyat kecil yang jadi korban.kami menginginkan kebesaran Mu ya Alloh...berikanlah kami pemimpin yang amanah tidak mementingkan diri sendiri seperti para pemimpin saat ini Amiiin.......Ayo Indonesia berdoa.......!!!

Anonim mengatakan...

Ya inilah "pinter"nya pemimpin kita memimpin rakyatnya. hidup pemimpin...

be dia laju mencuri, mengatakan...

be dia laju mencuri

HASMI mengatakan...

KEMAJUAN BERMULA KEMAUAN PARA PEMIMPIN UNTUK MEMBANGUN NEGARA YANG DIA PIMPIN, TAPI YYANG TERJADI DENGAN PARA PEMIMPIN KITA YANG HANYA MEMENTIKAN KELOMPOK DAN ORGANISASI YANG DIA PIMPIN, TAMPA MEMPERDULIKAN KEHIDUPAN RAKYAT NYA YANG MASIH BANYAK DIBAWAH GARIS KEMISKINAN............... TAPI KEGAGALAN MASA LALU YANG BELUM BISA DIATASI SAMPAI DETIK INI,,,, APA YANG AKAN TERJADI AKAN MASA DEPAN GENARASI BANGSA KU........... YANG HIDUP MEDERITA DI LUMBUNG EMAS............. BANGKIT LAH WAHAI PEMIMPIN BANGSA KU UNTUK GENERASI SESUDAH MU.........

budi mengatakan...

menurut saya para pemimpin kita juga sudah berupaya untuk menghentikannya, tetapi setiap ada wacana untuk menghentikannya coba perhatikan pasti ada kunjungan dari orang besar amerika...yang jadi pertanyaan siapkah kita berperang seperti irak??? karena setiap saat kapal induk indonesia bisa merapat ke laut indonesia.

Arif Hazni Rasad mengatakan...

Jangan dipelototin aja tuh tulisan, gan! tuh emas ampe sekarang dirampok ! hehehehehe




catatan :
Comment yang hanya memakai Anonymous sekarang tidak bisa di tampilkan lagi dan Comment yang kurang sopan akan langsung di BANNED!